Sore ini pikiran lagi sumpek sekali .. bahasa kerennya "Bete Buanget...". Tidak tahu kenapa .. hampir tidak ada yang ingin dikerjakan .. pinginnya diam saja..
Tiba -tiba kepikiran deh untuk menulis di blog ini...
Satu hal yang terpikir oleh ku .. bagaimana jika Sabu itu letaknya di depan Kota Kupang ( The Capital city of East Nusa Tenggara ) alias bersebarangan dengan Rote.. pastilah kondisinya akan sangat jauh berbeda dengan kondisinya saat ini.
Why I could state like these ? Pasti ada alasannya.
Jika kita meng-komparasi perkembangan Rote dan Sabu , Sabu jauh sangat-sangat tertinggal , padahal jika dilihat dari jumlah penduduk , produktifitas penduduk ataupun sumber dayanya .. tidak jauh berbeda. Tetapi jika dilihat dari arus masuk keluar uang , barang dan jasa.. maka dapat dipastikan Pulau Rote lebih banyak dibandingkan Sabu .. Kenapa ? karena lebih mudah dijangkau karena jarak tempuhnya lebih dekat serta lebih banyak alat transportasi yang lalulalang dari dan ke sana. Bagaimana dengan Sabu ? Wah... tidak usah di tanya lagi... walapun sudah memiliki pelabuhan laut dan udara , tapi akses ke sana cukup menguras kantong ,stamina dan nyali. Menguras kantong karena harga tiket ke Sabu sangat mahal jika dibanding dengan beberapa pulau kecil di wilayah lain Indonesia. Menguras stamina , karena waktu tempuh yang cukup jauh dari dan kesana ( letaknya di ujung selatan dan pertengahan Laut Sawu ) sehingga akses dari mana saja tetap sama jarak tempuhnya , mau dari Kupang, Ende maupun Waingapu ( apalagi dari Jakarta he..he..). Yang terakhir ... mengenai Nyali. Diwaktu - waktu tertentu.. jika anda ingin menguji nyali.. silahkan naik kapal laut/ fery ke Pulau Sabu.. kalau anda berhasil dan mau mengulangnya hingga kali yang ke-3 , berarti Anda telah menaklukan ganasnya laut Sawu yang terkenal dengan tinggi gelombang laut di kisaran 5 s/d 7 Meter. Sudah banyak korban yang ditelan oleh Hamparan laut Sawu yang kaya namun "Lapar" akan Korban. Melihat hal itu , kelihatannya pemerintah harus berusaha memperjuangkan pengadaan fasilitas transportasi yang MEMADAI & MURAH bagi masyarakat Sabu. Jika itu bisa terealisasi , mudah-mudahan disuatu saat kelak Sabu & sekitarnta bisa menyamai Pertumbuhan Ekonomi di Rote bahkan daerah - daerah lain di NTT.
Satu hal yang selama ini melekat di pikiran saya , bahwa sebenarnya Sabu menyimpan potensi pariwisata yang cukup menarik baik dari sisi adat istiadat , tradisi , kerajinan maupun potensi alam. Beberapa hari yang lalu saya pernah mencoba melihat - lihat di Goggle Map , banyak sekali pulau - pulau kecil di negara lain yang notabene lokasinya lebih "Terpencil" , bahkan hampir mustahil untuk dijadikan dareah tujuan wisata karena letaknya yang sangat jauh. Setelah saya cari tahu informasi nya lebih dalam , ternyata arus keluar masuk turis ke sana luar biasa.. apa yg dicari disana ternyata mengalahkan tantangan jarak maupun biaya.. bisa dibilang "They will do anything to be there.. Very fantastis. So .. Apa ini bisa dijadikan suatu bahan pembelajaran kecil buat kita , khususnya Pemerintah dan masyarakat Sabu ? Marilah kita segenap warga Sabu.. mari kita promosikan daerah kita ini , sehingga bisa menjadi salah satu tujuan wisata yang menarik (walaupun ini masih di angan - angan saya ). Dan jangan lupa juga , budaya & tradisinya tetap dipertahankan , jangan cepat terpengaruh dengan modernisasi negatif , khususnya buat generasi muda Sabu. Akan sangat mengecewakan jika nanti ada yang memang mempunyai tujuan berwisata ke sana , tetapi tidak ada yang bisa dilihat dan dinikmati.
Terlebih kepada Pemerintah Daerah yang baru terbentuk Di sabu & sekitarnya , cobalah lebih berinovasi untuk memajukan Sabu yang kita cintai bersama hingga bukan hanya kita - kita saja yang merasa bangga , tetapi anak - anak dan cucu kita akan terus mengenal Sabu sebagai Pulau & Suku yang kaya akan khasanah budaya dan adat - istiadat.