Sabu adalah kisah sebuah pulau terpencil yang begitu penuh dengan cerita menarik tentang pohon lontar atau Borassus sundaicus Beccari. Dalam filosofi Sabu, pohon lontar merupakan bagian penting dalam kehidupan mereka, makanan, tempat tinggal, peralatan hidup sehari-hari bahkan sesudah matipun orang Sabu dikuburkan dan dikenang dengan hasil-hasil dari pohon lontar.
Makanan pokok orang sawu adalah sirup lontar yakni gula hasil sadapan mayang pohon lontar. Makanan lain yang merupakan suatu hidangan bagi penduduk sabu adalah sejenis cacing laut Leodice Viridis yang sering disebut Nyale. Cacing-cacing ini muncul dalam jumlah besar di pantai selatan. Orang Sabu mengkonsumsinya dengan cara diasami dengan cuka lontar kemudian dimakan sedikit-sedikit sebagai perangsang selera, barang kali dengan arak, nyale adalah makanan yang lezat(*)
Makanan pokok orang sawu adalah sirup lontar yakni gula hasil sadapan mayang pohon lontar. Makanan lain yang merupakan suatu hidangan bagi penduduk sabu adalah sejenis cacing laut Leodice Viridis yang sering disebut Nyale. Cacing-cacing ini muncul dalam jumlah besar di pantai selatan. Orang Sabu mengkonsumsinya dengan cara diasami dengan cuka lontar kemudian dimakan sedikit-sedikit sebagai perangsang selera, barang kali dengan arak, nyale adalah makanan yang lezat(*)
2 comments:
saya senang membuka blog anda karena kebetulan isteri saya blasteran Sabu dari ayahnya (ibu Jawa). Fam-nya Radjaratu. Saya sendiri juga jawa. Bapak mertua saya dah masuk Islam (mualaf), dan isteri saya sudah Islam sejak lahir. Namun kami semua bangga dengan Sabu...selamat mempertahankan kultur dan identitas Sabu...btw Sabu sudah mau jadi Kabupaten kan? selmat deh.
salam,
agus
www.smartinstitute.blogspot.com
Ama Teru Ludji] said...
Terima kasih atas comment-nya . Memang .. sekali meiliki darah Sabu .. ngga bakalan bisa lupa...
Salam untuk keluarga ...
Post a Comment